Di era digital dan urbanisasi yang terus berkembang, manajemen kerumunan dan pengelolaan ruang publik menjadi tantangan yang semakin penting. Dua lokasi yang sangat rentan terhadap fluktuasi jumlah pengunjung adalah pusat perbelanjaan (mall) dan bandara. Di sinilah teknologi People Counting atau penghitungan orang hadir sebagai solusi cerdas.
Teknologi ini memungkinkan pengelola tempat umum untuk memperoleh data real-time tentang pergerakan dan jumlah orang di area tertentu, yang kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi tata ruang.
People Counting bukan sekadar menghitung jumlah orang yang melewati pintu masuk. Sistem ini telah berkembang menggunakan berbagai pendekatan teknologi seperti sensor inframerah, kamera berbasis AI, hingga integrasi dengan IoT. Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi People Counting dapat digunakan untuk mengoptimalkan layanan dan penataan ruang, khususnya di mall dan bandara.
Apa Itu People Counting?
People Counting adalah sistem yang digunakan untuk menghitung jumlah orang yang memasuki, keluar, atau berada dalam suatu area tertentu. Sistem ini dapat diintegrasikan dengan teknologi canggih seperti:
- Sensor inframerah atau termal
- Kamera video berbasis AI
- Sensor tekanan lantai atau pintu otomatis
- Beacon dan Wi-Fi tracker untuk perangkat mobile
Data yang dihasilkan dapat digunakan untuk analisis tren pengunjung, distribusi keramaian, waktu puncak, serta perencanaan logistik dan pelayanan.
Kegunaan Sistem People Counting di Mall dan Bandara
People Counting telah berkembang dari teknologi sederhana menjadi alat strategis yang penting dalam pengelolaan ruang publik berskala besar seperti mall dan bandara. Melalui data yang akurat dan real-time, pengelola dapat membuat keputusan berbasis bukti yang meningkatkan efisiensi, pengalaman pengguna, dan profitabilitas.
Pentingnya People Counting di Mall
- Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Di mall, pengelola dapat menggunakan data dari sistem People Counting untuk:
- Mengatur jam operasional berdasarkan waktu kunjungan terbanyak.
- Mengidentifikasi area populer dan sepi, lalu mengatur penempatan tenant atau promosi agar lebih efektif.
- Mengatur jumlah staf dan keamanan sesuai dengan kepadatan pengunjung.
Misalnya, jika data menunjukkan bahwa lantai dua jarang dikunjungi, pengelola dapat menempatkan atraksi, signage tambahan, atau promosi khusus untuk menarik pengunjung ke sana.
- Optimalisasi Layout dan Navigasi
Dengan mengetahui alur pergerakan pengunjung, pengelola dapat:
- Menyesuaikan layout tenant dan jalur pejalan kaki agar arus lalu lintas lebih lancar.
- Meningkatkan visibilitas tenant strategis yang berpotensi menghasilkan pendapatan lebih besar.
- Mengurangi kemacetan di titik-titik sibuk seperti food court, lift, dan eskalator.
- Perencanaan Event dan Promosi
Sistem People Counting juga mendukung evaluasi efektivitas promosi dan acara. Misalnya, pengelola dapat mengukur berapa banyak peningkatan pengunjung selama event tertentu dan pada area mana konsentrasi pengunjung terjadi. Ini memudahkan perencanaan event berikutnya secara lebih data-driven.
Peran People Counting di Bandara
Bandara adalah ruang publik dengan kompleksitas tinggi, karena melibatkan pergerakan penumpang, staf, layanan darat, dan keamanan. Penggunaan People Counting di bandara dapat memberikan manfaat signifikan.
- Manajemen Antrian dan Waktu Tunggu
Bandara memiliki banyak titik potensial kemacetan: check-in, imigrasi, area boarding, dan pengambilan bagasi. Dengan People Counting, sistem dapat:
- Memonitor panjang antrean dan waktu tunggu secara real-time.
- Memberi notifikasi otomatis kepada staf untuk membuka jalur tambahan atau mengarahkan penumpang ke jalur yang lebih kosong.
- Meningkatkan kenyamanan penumpang dengan mengurangi waktu tunggu yang tidak efisien.
- Efisiensi Operasional
Bandara dapat mengatur jadwal kerja staf berdasarkan kepadatan pengunjung. Misalnya:
- Jadwal petugas imigrasi disesuaikan dengan kedatangan pesawat internasional.
- Pembersih toilet atau petugas kebersihan dikirim ke area dengan lalu lintas tinggi.
- Layanan transportasi internal seperti shuttle atau kereta bandara diatur sesuai kepadatan terminal.
- Perencanaan Infrastruktur
Data historis dari People Counting juga membantu pengambilan keputusan jangka panjang:
- Apakah perlu memperluas terminal atau menambah fasilitas baru.
- Di mana perlu dibuat jalur pejalan kaki tambahan atau signage digital.
- Bagaimana merancang sistem pendingin udara yang hemat energi berdasarkan area dengan keramaian tertinggi.
Integrasi dengan Teknologi Lain
Keunggulan People Counting menjadi semakin kuat jika diintegrasikan dengan teknologi lain seperti:
- AI & Machine Learning: Memprediksi tren pengunjung berdasarkan cuaca, hari libur, dan pola musiman.
- IoT: Sensor yang terhubung untuk kontrol pencahayaan atau pendingin ruangan otomatis berdasarkan kepadatan.
- Dashboard Analitik: Visualisasi data real-time untuk pengambilan keputusan cepat.
Di bandara, integrasi dengan sistem flight information display system (FIDS) dan sistem keamanan CCTV juga sangat bermanfaat untuk penanganan kerumunan dalam situasi darurat.
Tantangan dan Contoh Implementasi
Meskipun bermanfaat, implementasi sistem People Counting memiliki beberapa tantangan
Salah satunya ada pada penggunaan kamera dan pelacakan pergerakan dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi pengunjung. Pengelola harus:
- Memastikan sistem tidak merekam wajah atau data pribadi secara detail.
- Mematuhi regulasi seperti GDPR di wilayah tertentu.
Kemudian sensor dari sistem people counting bisa terganggu oleh:
- Pencahayaan ekstrem
- Kepala tertutup (topi, helm, payung)
- Orang berjalan berdampingan
Karena itu, pemilihan teknologi dan vendor sangat penting untuk menjamin akurasi.
Implementasi sistem People Counting membutuhkan biaya awal yang tidak sedikit, terutama untuk lokasi besar seperti bandara. Selain itu, pemeliharaan rutin dan pembaruan software harus dilakukan agar sistem tetap akurat dan relevan.
Berikut ini contoh mall dan bandara yang telah mengimplementasikan sistem people counting pada jalannya operasional bisnis.
- Bandara Changi, Singapura
Bandara ini menggunakan kombinasi teknologi People Counting dan AI untuk memantau waktu tunggu di imigrasi dan keamanan. Hasilnya, waktu antrian dapat dipersingkat hingga 20%, meningkatkan kepuasan penumpang.
- Mall Grand Indonesia, Jakarta
Mall ini menerapkan sistem penghitungan orang di berbagai pintu masuk dan koridor utama. Data digunakan untuk merancang layout tenant dan menentukan lokasi pemasangan iklan digital secara strategis.
Optimalisasi Bisnis dengan Implementasi Peole Counting Berbasis AI
Dengan mengintegrasikan sistem people counting ke dalam manajemen operasional, tentunya mal dan bandara dapat mengantisipasi tantangan modern, mengoptimalkan tata ruang, serta memberikan layanan yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pengunjung.
Investasi dalam teknologi People Counting bukan lagi sekadar pilihan opsional, tetapi langkah strategis dalam era manajemen ruang berbasis data.
Aptikma siap membantu kamu membawa bisnis ritelmu ke level berikutnya dengan implementasi kegunaan People Counting pada bisnis ritel dengan teknologi yang berbasis AI. Dengan teknologi kecerdasan buatan yang canggih, sistem kami tidak hanya menghitung jumlah pengunjung secara akurat, tetapi juga memberikan analisis mendalam tentang pola perilaku pelanggan. Dapatkan data real-time, optimalkan alur kerja, dan tingkatkan pengalaman pelanggan dengan solusi inovatif dari Aptikma.
Tim ahli kami akan bekerja sama dengan kamu untuk memastikan implementasi yang lancar dan sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis kamu. Hubungi Aptikma sekarang melalui email atau WhatsApp dan temukan bagaimana people counting system berbasis AI kami dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis kamu.