Di era modern ini, kemampuan untuk menghitung jumlah orang atau “people counting” menjadi sangat penting dalam berbagai sektor seperti ritel, transportasi, perhotelan, dan fasilitas umum. Data yang diperoleh dari sistem ini digunakan untuk pengambilan keputusan strategis seperti manajemen ruang, efisiensi operasional, pemasaran, hingga keamanan.

Namun, metode people counting telah mengalami evolusi dari cara konvensional yang berbasis manual hingga penggunaan teknologi berbasis software yang canggih. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbandingan antara metode konvensional dan metode berbasis software, serta menilai mana yang lebih unggul di antara keduanya.

Apa Itu People Counting?

People counting adalah proses menghitung jumlah orang yang masuk dan/atau keluar dari suatu area dalam jangka waktu tertentu. Informasi ini penting dalam mengoptimalkan operasional, merancang tata letak ruang, hingga memahami perilaku konsumen. Metode people counting umumnya dibagi menjadi dua kategori besar:

1. Konvensional (Manual dan Perangkat Fisik Sederhana)
2. Software (Berbasis Kamera, Sensor, dan AI)

Metode People Counting Konvensional

Terdapat dua metode yang biasanya diterapkan dalam people counting dengan cara konvensional. Berikut ini penjelasannya.

1. Penghitungan Manual

Metode paling sederhana adalah menggunakan petugas yang secara fisik menghitung orang dengan alat bantu seperti clicker (penghitung mekanis), tally counter, atau bahkan pencatatan di kertas. Cara ini umum dilakukan di acara-acara terbatas atau area dengan trafik rendah.

Kelebihan:

• Tidak membutuhkan infrastruktur kompleks.
• Fleksibel dalam situasi darurat atau lokasi tanpa listrik/internet.
• Biaya awal rendah.

Kekurangan:

• Sangat rentan terhadap kesalahan manusia.
• Kurang efisien untuk volume besar.
• Tidak menyediakan data secara real-time.
• Tidak memiliki integrasi dengan sistem lain (misalnya CRM atau dashboard analytics).

2. Sensor Inframerah Sederhana

Metode ini menggunakan sensor inframerah (IR) yang ditempatkan di pintu masuk. Ketika seseorang melintasi sinar IR, sistem mencatatnya sebagai satu hitungan.

Kelebihan:

• Lebih akurat daripada metode manual.
• Mudah dipasang dan dipindahkan.
• Biaya relatif terjangkau.

Kekurangan:

• Tidak bisa membedakan arah gerakan (masuk vs keluar) tanpa konfigurasi ganda.
• Rentan terhadap penghitungan ganda atau tidak terdeteksi.
• Tidak mampu mengenali kelompok atau menghitung beberapa orang sekaligus secara akurat.

Metode People Counting Berbasis Software

People counting berbasis software melibatkan sistem yang lebih kompleks seperti kamera CCTV, sensor termal, sensor LiDAR, dan perangkat lunak berbasis Artificial Intelligence (AI) serta Machine Learning (ML). Teknologi ini mampu mengenali bentuk tubuh manusia, membedakan individu dalam kerumunan, serta memberikan data waktu nyata (real-time).

1. Berbasis Kamera dan AI

Kamera dipasang di titik-titik strategis dan dipadukan dengan software berbasis AI untuk mendeteksi dan menghitung orang. Beberapa sistem canggih bahkan bisa mengenali pola perilaku pengunjung.

Kelebihan:

• Akurasi tinggi, bahkan dalam kondisi ramai.
• Mampu membedakan arah (masuk atau keluar).
• Menghasilkan data real-time dan historis.
• Integrasi dengan sistem lain seperti heatmaps, analitik perilaku, dan sistem manajemen gedung.
• Dapat diakses secara remote.

Kekurangan:

• Biaya instalasi dan operasional lebih tinggi.
• Membutuhkan koneksi internet yang stabil.
• Membutuhkan pemeliharaan berkala dan update software.
• Potensi isu privasi jika tidak dilengkapi kebijakan data yang baik.

2. Sensor Termal dan LiDAR pada Software People Counting

Sensor termal mendeteksi panas tubuh manusia, sedangkan LiDAR menggunakan teknologi laser untuk mengukur jarak dan bentuk objek. Teknologi ini sangat efektif di lingkungan dengan pencahayaan rendah atau banyak hambatan visual.

Kelebihan:

• Tidak terpengaruh oleh pencahayaan.
• Sangat akurat bahkan dalam kerumunan.
• Tidak mengandalkan pengenalan wajah sehingga lebih ramah privasi.

Kekurangan:

• Biaya sangat tinggi.
• Kompleksitas instalasi lebih besar.
• Lebih cocok untuk proyek skala besar seperti bandara atau stasiun.

Perbandingan Langsung: Konvensional vs Software

Kriteria	Metode Konvensional	Metode Software
Akurasi	Rendah – sedang	Tinggi (>95%)
Real-Time	Tidak tersedia	Tersedia
Volume Pengunjung	Kurang cocok untuk skala besar	Sangat cocok untuk volume besar
Biaya Awal	Rendah	Sedang – tinggi
Pemeliharaan	Minimal	Diperlukan berkala
Fleksibilitas Analitik	Terbatas	Sangat luas (heatmap, konversi, dsb.)
Privasi	Aman	Butuh manajemen data yang baik
Integrasi Sistem	Tidak tersedia	Terintegrasi (CRM, BI, IoT, dll)

Studi Kasus dan Implementasi

• Ritel Modern

Sebuah pusat perbelanjaan besar di Jakarta menggunakan software people counting berbasis AI dan berhasil meningkatkan konversi penjualan hingga 20%. Dengan data pengunjung yang akurat, mereka bisa menentukan waktu ramai, menyesuaikan jadwal staf, dan mengatur promosi di waktu strategis.

• Bandara Internasional

Sebuah bandara di Eropa mengadopsi teknologi LiDAR dan sensor termal untuk menghitung jumlah penumpang secara real-time di area imigrasi. Hasilnya, waktu antrian bisa ditekan hingga 40% karena pengelola bisa memprediksi lonjakan trafik dan membuka loket tambahan secara proaktif.

• Taman Hiburan

Taman hiburan menggunakan kamera dan AI untuk memantau kerumunan dan distribusi pengunjung di setiap wahana. Hal ini membantu mengurangi antrian dan meningkatkan kepuasan pengunjung.

Pertimbangan Dalam Memilih Sistem People Counting

Ketika memilih sistem people counting, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:

1. Skala Operasi
   Untuk toko kecil, sistem konvensional mungkin cukup. Namun untuk mall, bandara, atau event besar, sistem berbasis software sangat dianjurkan.

2. Anggaran
   Meskipun software canggih mahal di awal, ROI-nya sangat tinggi dalam jangka panjang karena efisiensi yang didapatkan.

3. Tujuan Penggunaan
   Jika tujuannya hanya untuk estimasi jumlah orang, sistem sederhana bisa digunakan. Namun jika data digunakan untuk pengambilan keputusan strategis, software lebih sesuai.

4. Isu Privasi dan Keamanan Data
   Penting untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan tidak melanggar regulasi seperti GDPR atau UU Perlindungan Data Pribadi.

Kesimpulan – Mana yang Lebih Unggul?

Secara keseluruhan, people counting berbasis software lebih unggul dalam hal akurasi, efisiensi, dan fleksibilitas. Meskipun investasi awalnya lebih tinggi, sistem ini memberikan manfaat jangka panjang yang sangat besar dalam bentuk data analitik yang akurat dan dapat ditindaklanjuti.

Namun, bukan berarti metode konvensional tidak berguna. Dalam kondisi tertentu, seperti anggaran terbatas, lokasi terpencil, atau skala kecil, metode konvensional masih relevan dan fungsional.

Pada akhirnya, pemilihan metode people counting harus disesuaikan dengan kebutuhan, sumber daya, dan tujuan dari pengguna. Dalam dunia yang semakin didorong oleh data, memiliki sistem yang mampu menyajikan informasi akurat secara real-time adalah aset strategis yang tak ternilai.

Aplikasikan Peole Counting Berbasis AI pada Bisnis

Aptikma siap membantu kamu membawa bisnis ritelmu ke level berikutnya dengan implementasi kegunaan People Counting pada bisnis ritel dengan teknologi yang berbasis AI. Dengan teknologi kecerdasan buatan yang canggih, sistem kami tidak hanya menghitung jumlah pengunjung secara akurat, tetapi juga memberikan analisis mendalam tentang pola perilaku pelanggan. Dapatkan data real-time, optimalkan alur kerja, dan tingkatkan pengalaman pelanggan dengan solusi inovatif dari Aptikma. 

Tim ahli kami akan bekerja sama dengan kamu untuk memastikan implementasi yang lancar dan sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis kamu. Hubungi Aptikma sekarang melalui email atau WhatsApp dan temukan bagaimana people counting system berbasis AI kami dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis kamu.